@article{Bete_Amu Blegur_G. Naisumu_2022, title={Kerusakan Vegetasi Akibat Pembakaran Hutan Lindung Rainawe untuk Pembukaan Lahan Baru di Wilayah Kabupaten Malaka}, volume={3}, url={https://sciscitatio.ukdw.ac.id/index.php/sciscitatio/article/view/81}, DOI={10.21460/sciscitatio.2022.31.81}, abstractNote={<p>Hutan lindung Rainawe merupakan salah satu kawasan hutan yang ada di kabupaten Malaka yang <br>lokasinya dekat dengan pemukiman masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jenis vegetasi <br>dan dampak yang dialami oleh vegetasi akibat pembakaran di hutan lindung Rainawe. Penelitian ini <br>dilakukan dengan pengamatan pada vegetasi yang terkena api di bekas pembakaran secara langsung. <br>Teknik pengambilan data vegetasi dengan metode plot ukuran 20 m x 20 m di lokasi yang terkena dampak, <br>sebanyak 4 ulangan dan 1 plot pada lokasi yang tidak mengalami pembakaran. Data yang diambil antara lain <br>nama spesies, keliling, tinggi, dan tinggi cabang pertama. Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif <br>kualitatif dan kuantitatif untuk mengamati jenis vegetasi yang terkena dampak pembakaran. Selanjutnya <br>dilakukan perhitungan indeks nilai penting (INP) menurut masing-masing bentuk tumbuh atau growthform<br>baik di lokasi bekas terbakar oleh adanya aktivitas manusia (lokasi I,II,III,IV) dan lokasi kontrol (V). Hasil <br>penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan nilai INP tertinggi untuk setiap bentuk tumbuh<br>pada setiap lokasi sebagai berikut: GF pohon (Tectona grandis L. F= 267,73), GF tiang (Cordia monoica Roxb= <br>300.) GF pancang (Cordia monoica Roxb= 300), GF semak (Chromolaena odorata L.= 259,65). Keempat jenis ini <br>ada di lokasi bekas terbakar. Sebaliknya, untuk lokasi kontrol nilai GF liana dan palem (Borassus flabellifer <br>= 300) adalah tertinggi. Pembakaran dengan skala kecil secara intensif tetap memiliki dampak besar pada <br>jenis vegetasi di hutan lindung Rainawe, khususnya pembakaran oleh aktivitas manusia untuk membuka <br>lahan kebun. Kajian lebih lanjut untuk mempelajari jenis vegetasi yang paling terkena dampak, luasan <br>hutan lindung Rainawe yang terdampak pembakaran dan pengaruh aktivitas intensif masyarakat perlu <br>dilakukan di masa mendatang.</p>}, number={1}, journal={SCISCITATIO}, author={Bete, Oktoviana and Amu Blegur, Willem and G. Naisumu, Yolanda}, year={2022}, month={Apr.}, pages={9–15} }