https://sciscitatio.ukdw.ac.id/sciscitatio/issue/feed SCISCITATIO 2025-02-21T06:52:26+00:00 Aniek Prasetyaningsih aniek@staff.ukdw.ac.id Open Journal Systems <p>Sciscitatio (ISSN 2721-5180) is a biological science journal initiated by Faculty of Biotechnology, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta.</p> <p>Sciscitatio is published twice a year in January and July, and intended to be a critical scientific forum for the application of biology to solve recent and up-to-date issue in the society. Sciscitatio adopted an open access policy.</p> <p>Sciscitatio is in a cooperation with IPSBI (Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia) for improving its publication content.</p> https://sciscitatio.ukdw.ac.id/sciscitatio/article/view/187 Eksplorasi Etnobotani Herbal Untuk Kesehatan pada Masyarakat Pulau Giligenting Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep 2025-02-20T13:47:37+00:00 Abdullah Rozeen Muzayyan ari.hayati@unisma.ac.id Ari Hayati ari.hayati@unisma.ac.id Hasan Zayadi ari.hayati@unisma.ac.id <p>Obat tradisional dari bahan alam menjadi alternatif pengobatan oleh masyarakat Pulau Giligenting. Penelitian <br>ini bertujuan untuk mengetahui jenis, bagian, cara pengolahan dan penggunaan, serta distribusi jenis tumbuhan <br>untuk kesehatan di Pulau Giligenting, Sumenep. Metode penelitian deskriptif eksploratif dengan teknik penjelajahan. <br>Pengambilan sampel responden secara purposif. Data nama lokal, nama ilmiah, bagian yang dimanfaatkan, cara <br>pengolahan dan cara penggunaan, jumlah jenis, dan jumlah individu tiap jenis dianalisis secara deskriptif. Hasil <br>penelitian mendapatkan 12 jenis herbal untuk kesehatan, yaitu Andrographis paniculata (Burm.f) Nees, Phyllanthus <br>acidus L, Annona muricata L., Azadirachta indica A.Juss, Swietenia macrophylla King, Leucaena leucocephala (Lam) de <br>Wit, Syzygium cumini L, Muntingia calabura L., Cassia seamea Lamk., Anredera cordifolia (Ten) Steenis, Cinnamomum <br>burmanni (Ness&amp;T.Nees)Blume, dan Coriandrum sativum L. Organ tumbuhan herbal yang dimanfaatkan adalah <br>batang, daun, buah, biji, kulit batang, dan akar, dimana daun merupakan organ yang paling banyak dimanfaatkan <br>(50%). Tumbuhan diolah dengan cara ditumbuk, direbus, diseduh, atau langsung digunakan, dimana cara direbus <br>merupakan cara paling banyak dilakukan (83,33%). Berdasarkan cara penggunaan, A.paniculata (Burm.f) Nees <br>dikonsumsi secara rutin setiap hari (92%) dan dikonsumsi seminggu 2 kali (8%). Berdasarkan cara perolehan, <br>masyarakat mendapatkan herbal dari hasil budidaya (42%), dari alam (33%), dan dari membeli (25%). Tumbuhan <br>A. indica A.Juss, L. leucocephala (Lam) de Wit, dan M. calabura L. mempunyai distribusi tinggi (frekuensi 100%) <br>karena ditemukan di empat desa Pulau Giligenting.</p> 2025-02-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 THE AUTHOR(S) https://sciscitatio.ukdw.ac.id/sciscitatio/article/view/189 Prinsip Kerja Sensor Elektrokimia dalam Penentuan Chemical Oxygen Demand (COD): Review 2025-02-20T14:38:27+00:00 Nur Indah Wardani nurindahwardani@pnc.ac.id Septi Purwaningsih nurindahwardani@pnc.ac.id Annisa Yuliana Angeline nurindahwardani@pnc.ac.id Sari Sekar Ningrum nurindahwardani@pnc.ac.id Muhamad Sofi Ardani nurindahwardani@pnc.ac.id Zhilal Shadiq nurindahwardani@pnc.ac.id <p>Peningkatan kebutuhan sumber air akibat tingginya populasi masyarakat memerlukan perhatian <br>terhadap uji kualitas air. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah indikator jumlah limbah organik di dalam <br>air. Penggunaan sensor elektrokimia dalam pengukuran COD memberikan keuntungan lebih, seperti <br>sensitivitas tinggi dan biaya murah. Pengukuran COD menggunakan sensor elektrokimia didasarkan pada <br>reaksi oksidasi elektrokimia senyawa organik melalui reaksi dengan radikal hidroksil (.OH) pada elektroda <br>kerja (WE). Terdapat 2 prinsip kerja yang digunakan dalam reaksi oksidasi limbah organik, yaitu degradasi <br>fotokatalitik dan oksidasi elektrokatalitik. Melalui degradasi fotokatalitik, limbah organik dioksidasi pada <br>permukaan material fotokatalitik di bawah pencahayaan (light illumination) yang telah menghasilkan radikal <br>hidroksil (.OH). Pada oksidasi elektrokatalitik menggunakan anoda (BDD, PbO2, dan Cu) yang mempunyai <br>kemampuan elektrokatalitik untuk melakukan proses reaksi oksidasi limbah organik.</p> 2025-02-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 THE AUTHOR(S) https://sciscitatio.ukdw.ac.id/sciscitatio/article/view/190 Studi Etnobotani Herbal Untuk Kesehatan pada Masyarakat Desa Dampit dan Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang 2025-02-21T04:56:11+00:00 Salsabila Putri Hadiarti ari.hayati@unisma.ac.id Ari Hayati ari.hayati@unisma.ac.id Hasan Zayadi ari.hayati@unisma.ac.id <p>Penggunaan tumbuhan sebagai bahan herbal mengikuti perkembangan kemajuan manusia dan masih <br>berlanjut sampai sekarang. Berbagai teknik telah digunakan dalam penelitian tumbuhan herbal mencakup <br>pendekatan etnobotani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan <br>sebagai herbal untuk kesehatan, cara penggunaan, cara mengolah,, dan distribusi jenis tumbuhan di daerah <br>masyarakat Desa Dampit dan Desa Pamotan Kecamatan Dampit. Metode penelitian yang digunakan deskriptif <br>eksploratif dengan pengambilan sampel responden secara purposive sampling sebanyak 10 informan. Data jenis <br>tumbuhan, cara pengolahan dan cara penggunaan serta jumlah jenis tumbuhan dianalisis secara deskriptif. <br>Hasil penelitian menunjukkan spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kesehatan adalah 24 spesies tersebar <br>pada 16 familia. Familia tumbuhan dengan jumlah jenis tertinggi adalah Zingiberaceae (9 jenis), Cucurbitaceae <br>(3 jenis), dan 1 jenis pada 14 familia. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai herbal untuk kesehatan <br>ada 5 yaitu daun, buah, rimpang, umbi, dan kulit buah. Cara penggunaan tumbuhan herbal oleh masyarakat <br>secara rutin (29%) dan tidak rutin (71%). Cara pengolahan ada 4 yaitu, direbus, diseduh, dimakan langsung, <br>dan di blender. Hasil analisis distribusi terdapat 10 jenis tumbuhan yang tersebar di Desa Dampit (54% sebaran <br>individu, 37,5% sebaran jenis) dan Desa Pamotan (45% sebaran individu, 29% sebaran jenis). Nilai distribusi <br>tertinggi (100%) dijumpai pada 6 jenis tumbuhan.</p> 2025-02-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 THE AUTHOR(S) https://sciscitatio.ukdw.ac.id/sciscitatio/article/view/191 Uji Sensitivitas dan Spesifitas Katrid TCM Xpert Mtb/Rif Ultra pada Sampel Cairan Pleura di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 2025-02-21T05:51:48+00:00 Dewi Saroh dewisaroh@stikesnas.ac.id Merlina Fibriyani dewisaroh@stikesnas.ac.id <p>Tuberkulosis (TB/TBC) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menimbulkan infeksi <br>pada paru-paru (TB paru), masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Tuberkulosis sering <br>bermanifestasi ke organ-organ lain (TB ekstraparu). Efusi pleura atau pleuritis adalah bentuk umum dari <br>tuberkulosis ekstra paru (TB). Salah satu standar emas untuk mendiagnosis pleuritis TB secara pasti adalah <br>deteksi Mtb dalam cairan pleura. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas dan spesifitas <br>pemeriksaan Xpert MTB/RIF Ultra pada sampel cairan pleura penderita dan suspek efusi pleura TB RS Paru <br>dr. Ario Wirawan Salatiga. Penelitian ini dilakukan di Ruang Laboratorium Mikrobiologi RS Paru dr. Ario <br>Wirawan Salatiga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan desain cross sectional, yang <br>dilaksanakan pada Januari 2024 sampai Maret 2024. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 21 sampel. <br>Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas katrid MTB/RIF Ultra sebesar 66,67 %, dan spesifitas 100% untuk <br>sampel cairan pleura, di mana sensitivitas katrid MTB RIF sebelumnya hanya sebesar 43% dan 54,8%. Dari <br>hasil penelitian tersebut katrid MTB/RIF Ultra tidak direkomendasikan tapi dapat dipertimbangkan untuk <br>pemeriksaan TB ekstraparu metode TCM dengan sampel cairan pleura</p> 2025-02-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 THE AUTHOR(S)