Kualitas Mata Air Lahurus Sebagai Mata Air Tradisional di Desa Lahurus Kabupaten Belu

Authors

  • Willem Amu Blegur
  • Gergonius Fallo
  • Ervina Yanti Bria

DOI:

https://doi.org/10.21460/sciscitatio.2022.32.91

Keywords:

Kualitas Air, Mata Air Lahurus, Parameter Air Minum, Belu

Abstract

Kehidupan manusia sangat bergantung pada sumber daya air yang banyak dimanfaatkan untuk
kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri. Salah satu sumber penting pemenuhan kebutuhan air
bagi manusia adalah mata air. Konsumsi air minum yang bersumber dari mata air wajib mempertimbangkan
kualitas air yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologis agar penggunaannya bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Masyarakat desa Fatulotu memanfaatkan mata air Lahurus untuk memenuhi kebutuhan air minum,
mandi, cuci, dan rekreasi. Untuk penggunaanya sebagai air minum, mata air Lahurus belum memiliki data
kualitas air terkait beberapa parameter kunci baik fisika, kimia, dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kualitas air di mata air Lahurus berdasarkan parameter suhu, TSS, pH, BOD, COD, dan fecal
coliform. Data diambil dengan peralatan standar untuk kegiatan sampling. Titik lokasi sampling berada di
bagian atas dan bawah lokasi titik keluar mata air Lahurus. Data diukur secara in situ untuk parameter suhu
dan ex situ untuk parameter TSS, pH, BOD, COD, dan fecal coliform yang dilakukan di laboratorium Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Belu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter air pada titik
sampling di bagian atas mata air meliputi suhu 21,5o
C, TSS 11,6 mg/L, pH 5,6, BOD 0,99 mg/L, COD 1,574
mg/L, dan fecal coliform 92. Nilai parameter air pada titik sampling bagian bawah mata air meliputi suhu
21,5o
C, TSS 10 mg/L, pH 5,47, BOD 0,62 mg/L, COD 0,776 mg/L dan fecal coliform 61. Kualitas air pada mata
air Lahurus dapat dikategorikan sebagai mata air yang relatif layak dan a

References

Achmad, R. (2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta. Andi Offset.

Anonim. (2020). Kecamatan Lasiolat Dalam Angka 2020-2021. Badan Pusat Statistik Belu. Atambua

Araoye, P.A. (2009).The Seasonal Variation of pH and Dissolved Oxygen (DO2) Concentration in Asa Lake Ilorin, Nigeria. International Journal of Phsyical Science, 4(5): 271-274.

Barus, T. A. (2004). Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Effendi, H. (2003).Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius.Yogyakarta.

Hatta, M. (2014). Hubungan Antara Parameter Oseanografi Dengan Kandungan Klorofil-A Pada Musim Timur Di Perairan Utara Papua. Jurnal Ilmu

Kelautan dan Perikanan, 24(3): 29-39.

Kresic, N. & Stevanovic, Z. (2010). “Groundwater Hydrology of Springss. Engineering, Theory, Management, and Sustainabilitty”.Elsevier Inc. USA

Leluno, Yustani., Kebarawati., & Basuki. (2020). Kualitas Air Tanah di Sekitar TPA Km 14 Kota Palangkara. Journal of Environment and Management, 75-82.

Manune, S.Y., Nono, K.M., & Damanik,D.E.R. (2019). Analisis Kualitas Air pada Sumber Mata Air di Desa Tolnaku Kecamatan Fatule’u Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biotropikal Sains, 16(1):40-53.

Miefthawati, P. (2014). Analisa Penentuan Kualitas Air Tasik Bera di Pahang Malaysia Berdasarkan Pengukuran Parameter Fisika-Kimia. Jurnal Sains,

Teknologi dan Industri. Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau.

Masnang, A., Sinukaban, N., Sudarsono., & Gintings, N. (2014). Kajian Tingkat Aliran Permukaan dan Erosi, pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Sub DAS Jenneberang Hulu. Jurnal Agroteknos, 4(1):32-37.

Nusi, N., Saraswati, D., & Abudi, R. (2012).Analisis Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.17(1) Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

Peraturan Pemerintah RI No.22 Tahun 2021.Penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta.

Ramadhan, A. (2016). Perbandingan Bakteriologi Escherichia coli pada Sumber Air Minum Sumur Gali dengan Sumber Air Minum Sumur Bor di Terminal Tirtonadi Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Restina, D., Ramadhian, M. R., Soleha, T. U., & Warganegara, E. (2019). Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air PDAM dan Air Sumur di Kelurahan Gedong Air Bandar Lampung. Agromedicine, 6 (1):58-62

Ridwan, M. & Pamungkas, D.W. (2015). Keanekaragaman Vegetasi Pohon di Sekitar Sumber Mata Air di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(6):1375-1379.

Sari, S.N., Aprilia, E., & Soleha, T. U. (2019). Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air Sumur Gali di Kelurahan Kelapa Tiga, Kaliawi Persada dan Pasir Gintung Kota Bandar Lampung. Medula 9(1): 57-65.

Senila, M., E. Levei., M. Miclean., C. Tanaselia., L. David., & E. Cordos. (2007).Study regarding the water quality in Aries catchment. Romania, Babes Bolyai University.

Seran, S.M., Daud, Y., & Blegur, W.A. (2019). Uji Kualitas Air Pada Mata Air Waipidi Desa Wairasa Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah. Indigenous Biologi, 2(2): 57-64.

Sudarmadji, S.M & Widyastuti, R. (2011). K o n s e r v a s i M a t a A i r B e r b a s i s Masyarakat Di Fisiografi Pegunungan Baru Ragung Ledok Wonosari Dan Perbukitan Karst Gunung Sewu, Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Pengelola Program Studi Ilmu Lingkungan,Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada: Vol 1

Sulistyorini, I. S., Muli, E. & Arung, A. S. (2016). Analisis Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di Kecamatan Karangan Dan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Hutan Tropis, 4(1): 64-67.

Soerjani, M., Yuwono, A. & Fardiaz, D. (2005). Lingkungan Hidup (The Living Environment): Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan DanPembangunan B e r k e l a n j u t a n ( E d u c a t i o n , Environmental Management and Sustainable Development). Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup.

Suryani. (2004). Lingkungan, Sumber Daya ALam dan Lingkungan. Yogyakarta. Andi Offset.

Susana, T. (2003). Air Sebagai Sumber Kehidupan. Oseana, 28(3): 17-25.

Triamanto. (2003). Diversitas Pohon Sekitar Aliran Mata Air Di Kawasan Pulau Moyo Nusa Tenggara Barat. Prosiding Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS Surakarta, 10(2): 1-5.

Waluyo, L. (2007). Mikrobiologi Umum. Malang. UMM Press.Wiryono. (2013). Pengantar Ilmu Lingkungan. Pertelon Media. Bengkulu

Downloads

Published

22-08-2022

How to Cite

Blegur, W. A., Fallo, G. ., & Bria, E. Y. . (2022). Kualitas Mata Air Lahurus Sebagai Mata Air Tradisional di Desa Lahurus Kabupaten Belu. SCISCITATIO, 3(2), 53–61. https://doi.org/10.21460/sciscitatio.2022.32.91