Identifikasi Keragaman Jenis dan Senyawa Fitokimia Mikroalga dari Pantai Sepanjang Gunungkidul Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.21460/sciscitatio.2023.42.137Keywords:
mikroalga, Pantai Sepanjang, keragaman jenis, fitokimia, analisis GC-MSAbstract
Mikroalga banyak ditemukan di perairan pantai Kabupaten Gunungkidul, namun hingga saat ini belum banyak diketahui keragaman dan potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mikroalga yang terdapat di Pantai Sepanjang dan kandungan senyawanya yang dapat dimanfaatkan berbagai bidang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2022 di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul. Pengambilan sampel mikroalga dilakukan menggunakan plankton net pada kedalaman yang bervariasi meliputi Stasiun I (pesisir Pantai) , dan Stasiun II (plot 0 – 10 meter, plot 10 – 20 meter dan plot 20 – 30 meter. Jenis mikroalga diidentifikasi berdasarkan ciri morfologi, sedangkan kandungan senyawanya diidentifikasi secara kualitatif dan menggunakan GC-MS. Identifikasi mikroalga menunjukkan adanya 11 spesies yang berasal dari kelas Bacillariophyceae dan Dinophyceae dengan indeks keanekaragaman jenis mikroalga tergolong sedang. Indeks keseragaman pada stasiun 1 didominansi oleh suatu spesies tertentu sedangkan pada stasiun 2 menunjukkan nilai seimbang. Indeks dominansi pada stasiun 1 dan stasiun 2 tidak menunjukkan adanya dominansi jenis tertentu. Hasil uji fitokimia pada kultur mikroalga dari stasiun II menunjukkan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid dan tritepenoid, sedangkan Uji GC-MS ekstrak mikroalga dari stasiun I mendeteksi keberadaan 8 senyawa berupa fatty acid, lactone, pyrimidine nucleoside, palmitic acid, organic compound, catalytic compoud, aromatic compound, dan palmitoleic acid, sedangkan 6 senyawa berupa alkane, organic compound, aromatic compound, saturated fatty acid, palmitic acid, dan fatty acid merupakan kandungan dominan mikroalga di stasiun II.
References
Ariana, D., Samiaji, J., & Nasution, S. (2014). Komposisi Jenis Dan Kelimpahan Fitoplankton Perairan Laut Riau. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan. 1(1), 1-15
Azis, M. F. (2006). Gerak Air di Laut. Oseana, 31(4), 9-21.
Belakhdar, G., Benjouad, A., & Abdennebi, E. H. (2015). Determination of some bioactive chemical constituents from Thesium humile Vahl . 6(May 2013), 2778–2783.
Brennan, L., & Owende, P. (2010). Biofuels from microalgae — A review of technologies for production , processing , and extractions of biofuels and co-products. 14, 557–577. https://doi.org/10.1016/j.rser.2009.10.009
Damayanti, A., & Ayuningtyas, R. 2008. Karakteristik fisik dan pemanfaatan pantai karst Kabupaten Gunungkidul. Makara Journal of Technology, 12(2), 149631.
Dewi, L.C. (2018). Pemodelan Pola Arus Dapat Memetakan Daerah Potensial Perikanan Tangkap. Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan : Pusat Riset Kelautan. Diakses pada tanggal 4 Agustus 2022 . https://kkp.go.id/brsdm/artikel/4789-pemodelan-pola-arus-dapat-memetakan-daerah-potensial-perikanan-tangkap
Kawaroe, M., Prartono, T., Rachmat, A., Sari, D. W., & Augustine, D. (2012). Laju Pertumbuhan Spesifik dan Kandungan Asam Lemak pada Mikroalga Spirulina platensis, Isochrysis sp. dan Porphyridium cruentum. Ilmu Kelautan, 17(3), 125–131.
Lamaro, A. (2021). World Register of Marine Species: Diatom Base. Accessed through https://www.marinespecies.org on 2022-08-05.
Mc.Garaghan, A., (2018). Phytoplankton Identification a look at Tiny Drifter along the California coast. Retrieved from Biological and Satellite Oceanography Laboratory University of California Santa Cruz: http://oceandatacenter.ucsc.edu
Nautiyal, O. H. (2013). Natural Products from Plant, Microbial and Marine Species. The Experiment International Journal of Science and Technology, 10(1), 611–646.
Noerdjito, D. R. (2019). Perkembangan, Produksi, Dan Peran Kultur Mikroalga Laut Dalam Industri. Oseana, 42(1), 18–27. https://doi.org/10.14203/oseana.2017.vol.42no.1.35
Nugroho, S.H. (2019). Karakteristik Umum Diatom Dan Aplikasinya Pada Bidang Geosains.Jurnal Oseana, XLIV, 70–87.
Odum. E.P (1993). Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Rachman, A. (2013). Pseudo-nitzschia: Fitoplankton kosmopolit dan potensial toksik. Oseana, 38(1), 15–25.
Redha, A. (2010). Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya Dalam Sistem Biologis. Jurnal Belian 9 (2), 196–202.
Rowdhwal, S.S.S. & Chen J. (2018). Toxic Effects of Di-2-ethylhexyl Phthalate: An Overview. Biomed Res Int. 2018 Feb 22;2018:1750368. doi: 10.1155/2018/1750368. PMID: 29682520; PMCID: PMC5842715.
Roziaty, E., & Fatimah, N. (2018). Identifikasi Mikroalga Epilitik di Kawasan Pantai Sepanjang Gunung Kidul Jogjakarta. In Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan, 1(1), 58–65. Univeristas Muhammadiyah Surakarta http://eol.org
Singh, J., & Saxena, R. C. (2015). An Introduction to Microalgae: Diversity and Significance. 11–24. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800776-1.00002-9.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 THE AUTHOR(S)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.