Hubungan Konsentrasi Kromium (Cr) dalam Air Sumur dengan Konsentrasi pada Urin dan Rambut Warga Dusun Banyakan Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.21460/sciscitatio.2021.21.41Keywords:
Krom, air sumur, urin, rambut, BanyakanAbstract
Aktivitas pembuangan limbah cair industri penyamakan kulit di dusun Banyakan memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Masuknya pencemar kromium kedalam air sumur adalah salah satu dampak negatif tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi kromium dalam air sumur, rambut dan urin warga setempat. Penelitian dilakukan di Dusun Banyakan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel yang diambil adalah sampel air sumur, urin dan rambut. Ektraksi sampel menggunakan metode destruksi aqua regia (3HNO3 + HCl) selanjutnya analisa konsentrasi kromium menggunakan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Pencemar kromium ditemukan pada semua sampel, baik air sumur, rambut dan urin. Sampel rambut memiliki konsentrasi kromium paling tinggi dengan rerata sebesar 0,4685 Mg/Kg, diikuti sampel urin dengan rerata 0,0007 Mg/L dan terendah pada sampel air sumur dengan rerata 0,0007 Mg/L. Konsentrasi kromium pada rambut dan urin didapati melebihi standar baku mutu. Paparan yang diterima warga rata-rata per harinya adalah 0,10125 ?g/L serta tidak ada hubungan antara asupan harian kromium dengan konsentrasi kromium pada urin dan rambut.
References
Agency for Toxic Substances and Disease Registry. (2008). Toxicological Profile for Chromium. Department Of Health and Human Services.United State of America.
Agency for Toxic Substances and Disease Registry. (2012). Toxicological Profile for Chromium. Department Of Health and Human Services.United State of America.
Anonim. (2017). Profil Kawasan Peruntukan Industri Piyungan Kabupaten Bantul Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Bantul. D.I. Yogyakarta.
Azni, I. N., Wispriono, B., & Meliana, S. (2015). Analisis Risiko Kesehatan Pajanan PM10 Pada Pekerja Industri READYMIX PT. X Plant Kebon Nanas Jakarta Timur.Jurnal Media Kesehatan Masyarajat Iindonesia, 203-209.
Harsianti & Nurasia. (2016). Analisis Warna, Suhu, pH, dan Salinitas Air Sumur Bor di Kota Palopo. Prosiding Seminar Nasional.II(1), hlm. 747-753.
Munfiah, S., Nurjazuli., & Onny, S. (2013).Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak.Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. XII(21).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang peryaratan kualitas air minum.
Rahardjo, D. (2014). Profil cemaran krom pada air permukaan, sedimen, air tanah, dan biota serta akumulasi pada rambut dan kuku warga masyarakat di sekitar kawasan industri penyamakan kulit Desa Banyakan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Rahardjo, D. (2015). Profil Cemaran Kromium di Lingkungan serta Konsentrasi dan Akumulasinya dalam Darah dan Rambut. Laporan Penelitian. Fakultas Bioteknologi UKDW.
Rahardjo, D. (2016). Profil Cemaran Kromium di Lingkungan serta Konsentrasi dan Akumulasinya dalam Darah dan Rambut. Laporan Penelitian. Fakultas Bioteknologi UKDW.
Rahardjo, D. (2018). Konsentrasi dan Akumulasi Kromium dalam Darah dan Rambut Warga Desa Banyakan.Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya Universitas Negeri Medan.
Sudarsana, E., Onny, S., Suhartono. (2013).Hubungan Riwayat Pajanan Kromium dengan Gangguan Fungsi Ginjal pada Pekerja Pelapisan Logam di Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. XXII(1),34-41.
Sumawijaya, N., Mulyono, A., & Rusdi, A. F. (2020).Studi Kemampuan Adsorpsi Ion Logam Cr6+ oleh Tanah Vulkanik Studi Kasus Wilayah Industri Penyamakan Kulit, Garut. Jurnal Teknologi Lingkungan.XXI(1),125-130.
Wulaningtyas & Febri Ayu. (2018).Karakteristik Pekerja Kaitannya dengan Kandungan Kromium dalam Urine Pekerja di Industri Kerupuk Rambak Magetan.Jurnal Kesehatan Lingkungan. (1), 127-137.